April 22, 2011

Suzuki Skywave 2007, Tembus 20 Dk, Tuh!

Suzuki Skywave 2007, Tembus 20 Dk, Tuh!

Mengakali keterbatasan part racing buat skubek Suzuki, Achmad Nusyamsu jejali setang piston Yamaha Mio di Skywave keluaran 2007 miliknya.

Lewat ubahan yang diaplikasi, semburan power 20 dk keluar di atas mesin dynotest.

Begitunya bukan part standar dari pabrikan Yamaha yang diaplikasi! Melainkan, pakai part aftermarket merek Hi-Speed.

Alasannya, karena panjang setang yang dimiliki berbeda. Milik Skywave lebih panjang ketimbang setang piston Mio.

"Yang mendekati panjang setang piston Skywave ya merek Hi-Speed ini,” bilang Oky Adityawan, pemilik Sin Think Performance di Jl. Jati Padang Utara, Pasar Minggu, Jakarta selatan.

Setang aftermarket ini, lebih panjang 4,5 mm dari milik Mio standar. Jadi bisa mendekati panjang setang piston Skywave. Selain itu ukuran pen kruk as, juga serupa skubek pabrikan Garputala itu yang punya ukuran 28 mm. Pen piston apalagi. Aplikasi diameter 15 mm.

Makanya, Oky pun turut menerapkan teknik stroke up alias naik stroke. Tanpa perlu geser big end, tapi cukup lewat pen stroke milik Mio 4 mm, jadi nambah 8 mm. Total stroke sekarang, jadi 63,2 mm. Ya dong! 55,2 mm + 8 mm = 63,2 mm.

Ada lagi kelebihan yang diaplikasi setang Mio. Yaitu, bisa aplikasi piston milik Honda Tiger. ”Pen piston sama, 15 mm. Jadi enggak perlu bikin bushing lagi,” timpal Oky yang dipercaya meramu pacuan.

Piston Tiger oversize 50 alias 64 mm, kini bekerja naik-turun di blok Skywave. Lewat kombinasi ini, kapasitas silinder Skywave Achu jauh meningkat. Yaitu, 203,7 cc. Dibulatkan, jadi 204 cc.

Karena isi silinder meningkat drastis, penyesuaian juga dilakukan di kepala silinder. Pastinya, di bagian klep masuk dan buang. Klep milik Toyota Camry, diameternya dibuat jadi 33 mm untuk klep in. Sedang klep buang, pakai 26 mm.

"Kombinasi klep ini cocok untuk motor harian yang juga dipakai turing,” sebut Oky lagi. Maklum, Achu juga butuh torsi buat turing di kawasan yang sarat tanjakan macam Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Mantap brother! (motorplus-online.com)
Akselerasi Didukung Honda

Akibat kapasitas yang sudah besar, area CVT juga harus diubah. ”Ada 2 part yang mengandalkan punya Honda Vario. Yaitu, belt dan per CVT. Per CVT milik Vario lebih lentur dan lebih cepat menekan puli belakang,” jelasnya lagi.

Sedangkan pemakaian belt milik Vario, tujuannya untuk menolong putaran atas agar lebih jalan. Ini dikarenakan gigi-giginya lebih rapat. Lebar belt, juga lebih tipis ketimbang Skywave. Jadi, belt makin bisa lebih ke atas.

Sebagai pensuplai bahan bakar, skubek yang dijuluki Renggo ini menggunakan Keihin PE 28. Keihin PE juga salah satu part yang dipakai di Honda NSR kan? He..he..he... Kombinasi spuyer 45/135 kasih semburan sempurna di ruang bakar. Gitu juga pengapian. CDI pakai merek Cheetah power dual map.

http://motorplus.otomotifnet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar