April 22, 2011

Kawasaki Edge 2010, Kurang Capai Suhu Ideal

Kawasaki Edge 2010, Kurang Capai Suhu Ideal

 
Hadi Wijaya pembalap tim Kawasaki Elf IRC NHK Rextor Manual Tech, memang tidak juara di kelas IP2 (125 cc). Sebab Kawasaki Edge hanya mampu bercokol di urutan ke-4 baik saat turun di race 1 dan 2.

Namun begitu, pembalap asal Kalimantan Barat ini peraih superpole di kelas ini.

“Saya akui Kawasaki agak sulit kalau cuma turun balap sendiri meski kemampuannya sejajar. Dan salah satu faktor penyebab motor Hadi kurang maksimal, saat race tidak warming up lantaran harus menerima hadiah superpole,” sesal Ibnu Sambobo yang biasa dipanggil Pak De.

Padahal kalau sempat pemanasan, diakui tunner Manual Tech asal Jogja ini suhu mesin sudah mencapai ideal untuk putaran awal, yaitu sekitar 105 sampai 130°. Tapi, kalau masih di bawah itu, pembakaran masih belum efektif alias masih cenderung kaya.

“Benar saja. Karena tidak pemanasan, lap 3, suhu mesin di data logger masih di angka 98°. Padahal yang diharapkan sampai akhir lap, tenaga makin sempurna karena suhu mesin akan naik 5° setiap lap,” kenang mekanik pendiam ini.

Diakui Ibnu, sejatinya mesin dibikin setingan aman. Seperti menerapkan rasio kompresi 12,4 : 1 lantaran konsumsi fuel racing Elf yang oktanya lebih rendah dibanding bensol biru.

Apalagi gas bakar dari karburator PWK Sudco 28 yang dialirkan spuyer 55 (pilot-jet) dan 122 (main-jet). Debitnya diatur kem durasi 174° klep in dan out .

“Cuma karena suhu ideal lambat, performa maksimal mesin sulit digapai. Pasalnya sampai akhir lap, dari data yang tercatat campuran bahan bakar masih terlihat terasa agak basah. Mempesulit pembalap mengatur tenaga di rpm menengah,” imbuhnya.

Bahkan untuk perbandingan gir reduk­si berat yaitu 15/38, dipaparkan Ibnu kalau motor Hadi masih kurang responsif melibas tikungan S kecil. (motorplus.otomotifnet.com)

Dimaksimalkan Pengapian

Ada tiga hal yang mempengaruhi power mesin siap berlaga di Sentul. Apalagi pakai Kawasaki Edge. Selain rasio kompresi pas dengan bensin yang dipakai, komposisi gas bakar tepat juga didukung setingan pengapian terbaik.

Ibnu Sambodo bilang, komponen pengapian di motor Hadi yang menganut setingan aman, menggunakan CDI Rextor Prodrag. Ini CDI versi terbaru yang memiliki karakter lebih sensitif saat diseting.

“Adapun maping timing pengapian untuk bermain di Sentul, dipasang kira-kira di angka 38 derajat pada rpm minimal 6.000 sampai 10.000 rpm maksimal,” urai Ibnu yang selalu serius dalam setiap memberikan keterangan.

DATA MODIFIKASI
Ban: IRC
Piston: Izumi
Knalpot: YY Pang
Data  logger: AIM Mychron 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar